Karena
itu, apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas
liar telah
dicangkokkan sebagai gantinya dan turut mendapat bagian dalam
akar pohon zaitun yang penuh getah (Roma 11:17)
Secara
kapasitas, hidup manusia sangatlah terbatas dan lemah; sulit menerima
orang lain yang lebih baik daripada diri sendiri; sedih tiada henti,
sumpek tanpa alasan, tidak bisa bersukacita; meskipun dunia ini sangat
luas, seolah-olah tidak mampu menampung diriku beserta segala
problemnya; kepahitan dosa menghimpit sehingga tidak berkutik. Gambaran
yang demikian kasihan terus silih berganti tanpa henti dalam sejarah
manusia: dendam, persaingan, benci, amarah, iri hati, serakah, dan lain
sebagainya; inilah pernyataan kecil, yang menghasilkan kepahitan dan
kematian. Walaupun setiap orang sering bertekad menjadi besar,
menghasilkan buah yang manis, tetapi hari demi hari, tahun demi tahun,
selalu hidup didalam siklus sifat jahat yang berulang-ulang bertekad.
Tidak sadar bahwa keinginan berbuat baik memang ada padaku, tetapi
melakukannya, tidak. Karena apapun yang keluar dari daging kita yang
bobrok ini, pasti kecil dan pahit, hina dan liar!
Syukur
kepada Allah, Dia memberi satu cara penyelamatan kepada umat manusia,
yang diibaratkan dengan perihal okulasi tanaman. Okulasi merupakan satu
kesatuan yang organik, agar suatu pihak memiliki hayat dan keistimewaan
pihak lain. Menurut ketetapan Allah, bukanlah hayat yang miskin dan hina
yang mempengaruhi hayat yang kaya limpah, menlainkan hayat yang kaya
limpah mempengaruhi hayat yang miskin dan hina, menelan segala
kekurangan yang ada, sehingga terjadi perubahan. Alkitab mengatakan
bahwa kita sebagai ranting yang liar telah diokulasikan (dicangkokkan)
supaya turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah.
Sebagai manusia yang jatuh, kita adalah ranting yang liar dan hina;
Kristus adalah pohon yang baik. Dia adalah Allah yang datang menjadi
manusia; meskipun memiliki tubuh daging, sama seperti kita, namun Ia
hanya memiliki rupa tubuh daging, tanpa unsur dosa. Alkitab mengatakan
bahwa sebagai manusia, Ia tidak berbantahan, tidak berteriak, buluh yang
patah terkulai tidak diputuskan-Nya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak
dipadamkan-Nya. Dia tidak hanya manis dan menyenangkan orang, juga
besar dan kuat perkasa. Dia mengasihi semua orang, termasuk orang- orang
yang menentang-Nya. Dia begitu mengasihi kita, bahkan ketika kita masih
sebagai orang dosa, ketika masih sebagai musuh-Nya, Dia telah mati
diatas salib bagi kita, supaya kita dapat berdamai dengan Allah,
mendapatkan hayat Allah yang kekal. Di sini ternyatalah kasih-Nya yang
lebih kuat daripada maut.
Teman,
cara Allah menyelamatkan kita adalah mengokulasikan kita ke dalam diri
Kristus. Cara penyelamatan ini sangat ajaib! Ketika kita diokulasikan
kedalam Kristus, segala unsur negatif kejatuhan, kebobrokan di dalam
kita disingkirkan, dan sifat insani semula yang diciptakan Allah
dipulihkan, bahkan ditingkatkan, dijenuhi, berangsur-angsur diubah
hingga mencapai taraf yang indah dan sempurna seperti Dia. Cara
penyelamatan sedemikian sungguh merupakan kabar gembira yang paling
besar bagi umat manusia!
Teman,
maukah Anda menerima kabar gembira ini? Allah mengasihi Anda, Dia
sedang menunggu untuk memberikan segala kekayaan-Nya yang berlimpah
kepada Anda. Dalam alam semesta ini, Dialah satu-satunya, dan hanya Dia
yang sanggup mengubah kehidupan Anda yang kecil menjadi besar, yang
pahit menjadi manis. Sepanjang sejarah, tidak terhitung banyaknya orang
Kristen yang dapat bersaksi bahwa setelah mereka menerima Kristus
sebagai hayat mereka, maka hayat-Nya yang unggul itu membuat kepahitan
hidup mereka menjadi anggur manis yang menyenangkan orang! Asal Anda
membuka mulut dan menyeru nama-Nya, berdoa kepada-Nya, "O, Tuhan Yesus!
Aku adalah orang berdosa, Engkau mau bersatu denganku! Sekarang juga aku
mau percaya kepada-Mu, menerima Engkau menjadi hayatku. Aku mau
kehidupanku yang kecil menjadi besar, yang pahit menjadi manis! Amin!"
Tuhan Yesus pasti mendengar doa Anda, Dia bersatu dan menyertai Anda.