Artikel singkat oleh: Bpk Dr. Socratez S.Yoman, MA
Presiden Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (GBWP)
|
1. PENDAHULUAN
Tulisan dengan topik ini perlu dan penting disampaikan kepada seluruh warga Baptis di Tanah West Papua untuk mengetahui sejarahnya dan juga saudara-saudara non Baptis termasuk pemerintah Indonesia dan aparat keamanan TNI-Polri.
Selama ini beberapa anggota warga Baptis dan non Baptis termasuk pemerintah dan TNI-Polri belum tahu banyak dengan sejarah dan keberadaan gereja Baptis di Papua. Supaya menjadi jelas, terang dan dimengerti semua orang, saya membaktikan karya singkat ini untuk kita semua.
2. SEJARAH SINGKAT GEREJA BAPTIS PAPUA
Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua dimulai pada 28 Oktober 1956 di Gurikpaga, Tiom, Lanny Jaya melalui misi asing, Australian Baptist Missionary Society (ABMS). Misionaris pertama yang datang ke Tiom bernama Pdt. Dr. Norman Draper dan kawan-kawan.
Selama 10 tahun sejak 1956-1966 dipimpin oleh Pdt. Charles Craig dari Selandia Baru dalam proses mempersiapkan orang-orang asli Papua dari suku Lani. ABMS berhasil membangun gereja Tuhan dan dilakukan peralihan kepemimpinan dari ABMS kepada orang asli Papua.
Pada kongres ke-1 yang disebut Konferensi pada 13-14 Desember 1966 di Lembah Yanekme, Makki, Lanny Jaya dihadiri orang-orang beriman sebagai utusan orang-orang kudus, imamat rajani dalam kejujuran, kepolosan, keluguan mereka dengan 99% memakai busana asli (koteka) dan hanya 5 orang yang memakai celana dan baju moderen.
Pada momentum bersejarah itu, ABMS menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada bapak Garetuan Permenas Kogoya sebagai Presiden pertama Gereja Baptis Papua, orang asli Papua.
Setelah bapak Garetuan Kogoya diganti bpk Wurupanggup Kogoya dan diganti dengan bapak Lawot Kogoya dan diganti dengan bpk.Mililuk Kogoya dan diganti dengan bpk pdt. Yoseph K. Keretji, MA dan pada tanggal 9-14 Desember 1990 di Wamena dari Pdt Karetji kepada bapak Andreas Yanengga, S.Th. dari 1990-2002 dan Yanengga digantikan dengan Dr. Socratez S.Yoman, MA dari tahun 2002-2022 nanti.
3. PERUBAHAN NAMA GEREJA BAPTIS
Dari waktu ke waktu, nama Gereja Baptis terus berubah. Perubahan nama itu dilakukan sesuai dengan dinamika dari gereja Baptis dan juga tuntutan realitas serta perkembangan gereja Baptis.
- Pada 12 Januari 1964 dalam rapat ABMS di Makki, misi membentuk Gereja Baptis dengan nama Kereja Kristen Ndani dari Indonesia (GKNI).
- Pada 14 Desember 1966 dalam Konferensi pertama gereja Baptis di Makki dibentuk dengan nama Gereja Baptis Irian Barat Indonesia (GBIBI).
- Pada 1975 dalam Konferensi di Danime berubah nama Gereja Baptis Irian Jaya (GBIJ).
- Pada 1987 Konferensi ke-XI di Kotaraja, Jayapura berubah nama Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (PGBIJ).
- Pada 1994 dalam Kongres ke-XIII berubah nama Persekutuan Gereja-gereja Baptis Indonesia (PGBI) atas usulsan alm.Pdt. Luther Wakerkwa, karena keberadaan Gereja Baptis Siloam Bandung cabang Irian Jaya. Tetapi, dalam Kongres ini terjadi perbedaan pendapat tentang nama ini cukup kuat, maka ditetapkan dengan nama Persekutuan Gereja-gereja Baptis Irian Jaya Indonesia (PGBIJI).
- Pada 1998 dalam Kongres ke-XIV di Wamena dikembalikan nama Persekutuan Gereja-gereja Baptis Irian Jaya (PGBIJ).
- Pada 2002 dalam Kongres ke-XV di Wamena berubah nama Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (PGBP).
- Pada Kongres ke-XVIII tanggal 11-14 Desember 2017 di Wamena diusulkan nama Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (PGBWP) dan secara de fakto diterima 100% dari peserta Kongres, tetapi karena ada suara minor untuk tidak disahkan, maka dimandatkan kepada Presiden Baptis terpilih sebagai mandataris Kongres untuk kajian-kajian mendalam dan dipergunakan perubahan nama di Kantor Badan Pelayan Pusat, Wilayah dan Gereja-gereja anggota PGBWP.
Yang jelas dan pasti perubahan nama Gereja Baptis adalah hak mutlak warga Baptis melalui rapat 9 orang pengurus BPP-PGBWP diusulkan kepada rapat lengkap BPP-PGBWP dan disampaikan kepada Kongres PGBWP untuk diterima dan disahkan berdasarkan sejarah dan prinsip Baptis yang otonom, mandiri, merdeka dan independen serta berdaulat di atas Injil adalah kekuatan Allah.
Kepada pemerintah hanya bersifat pemberitahuan bukan mendaftar. Karena Gereja Baptis milik Tuhan bukan milik pemerintah duniawi. John Smith dan Thomas Helwys melawan intervensi dan campur tangan pemerintah dalam gereja.
Kita sebagai warga Baptis harus berdiri teguh atas warisan sejarah gereja yang benar. Sebagai warga Baptis perlu belajae dan mengetahui latar belakang sejarah lahir dan berdirinya gereja Baptis.
Pada permulaan abad ke-17 tepatnya tahun 1609 hampir 411 tahun 4 abad silam di Inggris, John Smith dan Thomas Helwys melakukan protes supaya ada keterpisahan Gereja dengan Negara/Pemerintah. Karena, waktu itu Negara memaksa rakyat dan gereja diwajibkan menjadi anggota dan setia serta mengikuti pengajaran Teologi Gereja Negara yang diatur oleh pemerintah.
Surat protes Thomas Helwys kepada Penguasa Negara Inggris berjudul: A Short Declaration of the Mystery of Iniquity sebagai berikut:
"Raja Inggris tidak mempunyai kuasa untuk mengontrol/mengawasi, mengatur keyakinan agama-agama atau praktek-praktek tentang pokok-pokok iman. Contoh: setiap pribadi harus mempunyai kemerdekaan/kebebasan untuk merespon kepada Pencipta, dan untuk membaca dan menafsirkan Kitab Suci."
Warga Baptis di seluruh dunia dan warga Baptis West Papua berdiri dalam legacy ini.
Sebenarnya perubahan nama itu sudah tertulis dalam buku sejarah Gereja Baptis Papua yang diterbitkan pada 2009. Judulnya: SEJARAH GEREJA BAPTIS PAPUA BARAT. Apa bedanya kita sebut SEJARAH GEREJA BAPTIS WEST PAPUA dengan perubahan nama?
Para penulis buku Sejarah Gereja Baptis telah mengabadikan nama Sejarah Gereja Baptis Papua Barat 8 (delapan) tahun sebelum tahun 2017.
Lebih penting sesuai dengan bukti/fakta historis ialah sudah kembali pada nama semula yaitu Gereja Baptis Irian Barat yang ditetapkan dalam Konferendi pertama Gereja Baptis di Lembah Yanekme, Makki, 14 Desember 1966.
4. TIGA KELOMPOK GEREJA BAPTIS DI PAPUA
Para pembaca juga perlu ikuti dinamika sejarah Gereja Baptis di Tanah West Papua.
4.1. Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua/West Papua (PGBWP)
Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua/West Papua dibawah kepemimpinan Gembala Dr. Socratez S.Yoman.
Pemberian dan pergantian nama ini untuk membedakan supaya tidak membingungkan anggota Warga Baptis. Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua/ West Papua ditetapkan dalam Kongres ke-18 di Wamena pada 9-14 Desember 2017.
Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua/West Papua berdiri pada prinsip dan sejarah gereja Baptis yang dianut oleh gereja-gereja Baptis seluruh dunia.
Dalam pelayanan warga Baptis di West Papua mempunyai tema utama,yaitu Kita Meminum Air Dari Sumur Kita Sendiri.
Tema besar ini sangat relevan dan cocok serta memperkokoh prinsip, sejarah dan semangat Gereja-gereja Baptis di seluruh dunia termasuk Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua/ West Papua, yaitu mandiri, otonom, merdeka dan independen dalam teologi, mandiri dalam daya, mandiri dalam dana.
Dalam kemandirian, otonomi dan kemerdekaan warga Baptis, prinsip yang tidak boleh dilanggar dan mutlak ditaati serta diikuti ialah ada keterpisahan antara Gereja Baptis dengan Negara/pemerintah.
Gereja Baptis berdiri pada landasan hukum Firman Tuhan, Alkitab atau Kitab Suci tanpa salah sebagai undang-undang warga Baptis. Gereja Baptis menentang dengan keras campur tangan/intervensi Negara/pemerintah dalam tubuh Gereja Baptis.
Dalam hukum kemandirian ini, Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua/ West Papua berdiri kokoh di atas dasar Injil adalah kekuatan Allah. Karena gereja didirikan oleh Tuhan Yesus sendiri.
"....di atas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga..." (Matius 16:18-19).
Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua/ West Papua (PGBWP) juga mempunyai, berdiri dan mengikuti tema Baptist World Alliance (BWA) : Satu Tuhan, Satu Iman, Satu Baptisan (Efesus 4:5).
4. 2. Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua
PGBP ini dipimpin oleh Pdt. Titus Yikwa, S.Th. yang berafiliasi dengan pemerintah/Negara.
4.3. Gereja Baptis Anugerah Indonesia (GBAI) dipimpin oleh Ev. Mathias Yarollo yang berafiliasi dengan pemerintah/Negara.
Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua/West Paoua adalah milik Tuhan yang terdiri dari 27 wilayah dan 327 gereja yang tersebar dari Sorong-Merauke.
5. KESIMPULAN
Perubahan nama dari Baptis Papua ke Baptis West Papua dengan tujuan membedakan tiga Gereja Baptis yang ada di tanahnya orang Melanesia ini, supaya tidak membuat warga Baptis menjadi bingung.
Secara konstitusi di Tanah West Papua dari Sorong-Merauke ada tiga kelompok Persekutuan Gereja Baptis yang sudah dijelaskan tadi.
Doa dan harapan saya kepada seluruh warga Baptis di West Papua semakin kokoh dan kuat dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus dan berdiri kokoh dalam sejarah dan prinsip Baptis serta semakin teguh dengan tema Kita Meminum Air Dari Sumur Kita Sendiri dan juga Satu Tuhan, Satu Iman dan Satu Baptisan.
Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati seluruh warga Baptis West Papua dari Sorong-Merauke.
Ita Wakhu Purom, Selasa, 25 Februari 2020
(catatan: Perlu kritik, saran, masukan dan penguatan melalui nomor HP/WA:08124888458).
tanah milik pusaka nenek moyang tidak boleh dijual
ReplyDelete