"Dan orang kaya karena kedudukan yang rendah, sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput." (Yakobus 1:10)
Teman-teman
yang terkasih yang dipandang berharga oleh kebanyakan manusia hari ini
adalah kemuliaan dan kemewahan dunia. Yang diinginkan oleh hati manusia
adalah bagaimana ia mendapatkan ketenaran, keuntungan, kebahagiaan,
kesenangan dunia. Begitu kaya raya orang-orang mendambakan, datang
menyanjung, begitu naik pangkat orang-orang menghormati dan datang
melayani. Setelah memiliki harta, semua keinginan kita seolah-olah telah
terkabulkan. Ingin apa mendapatkan apa, sungguh sesuai dengan keinginan
hati. Sukses sewaktu masih muda, banyak orang memuji dan menghargai.
Sungguh bangga. Penampilan yang cantik, ganteng, banyak orang terpesona
dan sungguh merasa puas. Tinggal di apartemen bertingkat yang mewah,
mengendarai mobil model terbaru, semua orang mengarahkan pandangan
padanya. Karena ketenaran, keuntungan, kebahagiaan, kesenangan dunia
begitu menyilaukan banyak orang, maka hal-hal itu menjadi sasaran
tuntutan kebanyakan orang. Ada orang seumur hidupnya berusaha sekuat
tenaga berjuang untuk mendapatkan semuanya itu. Waktunya, tenaganya dan
kehidupannya tercurah dan tenggelam dalam semuanya yang dikejarnya.
Akan
tetapi bagaimana sebenarnya hakikat dari hal-hal yang dipandang
berharga dan yang dituntut oleh manusia? Yakobus 1:10 mengatakan bahwa
ternyata semua itu seperti bunga rumput, rumput itu rendah bunga itu
sementara. Kemuliaan dan kemewahan dunia, ketenaran, keuntungan,
popularitas, kebahagiaan, kesenangan dunia, semua adalah kosong,
sia-sia. Kelihatannya baik tetapi sebenarnya adalah perkara yang rendah
dan sementara sungguh jauh teman-teman. Tidak dapat dibandingkan dengan
kemuliaan, keagungan dan kekayaan Allah. Kekayaan dan kemuliaan manusia
itu pendek dan sementara, mendapatkan dan kehilangan silih berganti.
Sekarang kita memiliki sesuatu mungkin tak lama kemudian orang lain yang
memilikinya. Hari ini ada di tangan kita mungkin besok sudah ada di
tangan orang lain. Yakobus 1:11 berkata, "Karena matahari terbit dengan
panasnya yang terik dan melayukan rumput itu sehingga gugurlah bunganya
dan hilanglah semaraknya." Demikian jugalah halnya dengan orang kaya di
tengah-tengah segala usahanya, ia akan lenyap. Hanya Allah yang tetap
tinggal selama-lamanya. Kemuliaan, keagungan, kekayaan-Nya tidak dapat
rusak, tidak dapat cemar, tidak dapat layu. Begitu orang memiliki Dia,
barulah orang memiliki kekayaan, keagungan, dan kemuliaan yang bertahan
sampai kekal.
Teman-teman
yang terkasih hanya di dalam Anak Allah, Tuhan Yesus Kristus barulah
kita mendapatkan semuanya itu, asal orang mau percaya, mendengarkan
perkataan Allah. Menerima Tuhan Yesus masuk ke dalam hatinya, dia pasti
memperoleh Allah yang hidup dan yang benar, yang tetap tinggal sampai
kekal. Ia akan mewarisi kekayaan, keagungan, kemuliaan Allah. Walaupun
hari ini tidak dapat dilihat oleh mata jasmani manusia, tetapi Firman
Tuhan berkata di dalam 1 Petrus 1:8, "kita bergembira dengan rasa
sukacita yang mulia dan tidak terkatakan." Semoga semua orang bisa
percaya kepada-Nya, bersama-sama memperoleh anugerah ini.