Friday, April 26, 2019

Pasir Menjadi Mutiara yang berarga

Friday, April 26, 2019

"Mutiara yang berarga dihasilkan dari tiram"
"Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh." (Yesaya 53:5)
Di dunia ini, mutiara yang indah adalah benda mustika, setiap orang senang memilikinya, tetapi tahukah Anda, bagaimana kisah terbentuknya mutiara? Sebuah kerang mutiara di dasar lautan, di dalam air, butir-butir pasir kecil mudah sekali masuk ke dalam kerang, melukai kerang. Saat demikian dari dalam diri kerang itu akan mengeluarkan cairan hayat, selapis demi selapis membungkus butir pasir yang melukai dirinya itu, setelah melalui proses sejangka waktu, terbentuklah mutiara yang indah kemilau. Akhirnya, sebutir pasir yang tidak bernilai, yang tidak ada gunanya, menjadilah mutiara yang berkilau bahkan berharga, memikat orang. 

Sekitar dua ribu tahun yang lalu, Allah Sang Pencipta langit, bumi, dan manusia, datang menjadi seorang manusia, yaitu Yesus Kristus. Dia datang ke dalam dunia yang bobrok, bagaikan sebuah kerang mutiara di dalam air laut. Yesus ini menempuh kehidupan manusia selama tiga puluh tiga setengah tahun; Dia membawa kasih, rahmat (belas kasihan), dan hayat (kehidupan); bersimpati kepada yang lemah, menyembuhkan yang sakit, melepaskan orang yang terbelenggu oleh dosa; akhirnya, Dia dipaku di atas salib, menanggung dosa manusia. Dia yang tidak berdosa, rela mati di atas salib, mengucurkan darah dan air; sedikit pun tidak meronta, tidak menggerutu. Pada hari ketiga, Dia bangkit dari kematian, menjadi Roh pemberi-hayat, seperti hawa udara, dapat masuk ke dalam manusia, agar melalui percaya kepada-Nya, manusia bisa memperoleh hayat ilahi-Nya. 

Kristus yang hidup ibarat kerang mutiara itu, orang dunia ibarat butir pasir yang kecil; meskipun kerang mutiara itu jelas-jelas dilukai oleh butir pasir itu, tetapi Dia akan mendapat mutiara. Hari ini, kita adalah butiran pasir yang kecil; tanpa harapan, terbawa oleh arus dunia, diterjang ombak dunia, kita sangat kecil, sungguh tanpa sandaran dan tanpa harapan. Akan tetapi, ketika kita percaya Yesus, kita dibawa kepada bilur-Nya di atas salib; Dia akan terus menerus mengeluarkan cairan hayat, membungkus kita selapis demi selapis, sehingga kita yang tadinya butiran pasir yang kasar dan jelek ini, melewati waktu, berubah menjadi mutiara yang indah.

Show comments
Hide comments