"Mutiara yang berarga dihasilkan dari tiram" |
"Tetapi
Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita
ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh."
(Yesaya 53:5)
Di
dunia ini, mutiara yang indah adalah benda mustika, setiap orang senang
memilikinya, tetapi tahukah Anda, bagaimana kisah terbentuknya mutiara?
Sebuah kerang mutiara di dasar lautan, di dalam air, butir-butir pasir
kecil mudah sekali masuk ke dalam kerang, melukai kerang. Saat demikian
dari dalam diri kerang itu akan mengeluarkan cairan hayat, selapis demi
selapis membungkus butir pasir yang melukai dirinya itu, setelah melalui
proses sejangka waktu, terbentuklah mutiara yang indah kemilau.
Akhirnya, sebutir pasir yang tidak bernilai, yang tidak ada gunanya,
menjadilah mutiara yang berkilau bahkan berharga, memikat orang.
Sekitar
dua ribu tahun yang lalu, Allah Sang Pencipta langit, bumi, dan
manusia, datang menjadi seorang manusia, yaitu Yesus Kristus. Dia datang
ke dalam dunia yang bobrok, bagaikan sebuah kerang mutiara di dalam air
laut. Yesus ini menempuh kehidupan manusia selama tiga puluh tiga
setengah tahun; Dia membawa kasih, rahmat (belas kasihan), dan hayat
(kehidupan); bersimpati kepada yang lemah, menyembuhkan yang sakit,
melepaskan orang yang terbelenggu oleh dosa; akhirnya, Dia dipaku di
atas salib, menanggung dosa manusia. Dia yang tidak berdosa, rela mati
di atas salib, mengucurkan darah dan air; sedikit pun tidak meronta,
tidak menggerutu. Pada hari ketiga, Dia bangkit dari kematian, menjadi
Roh pemberi-hayat, seperti hawa udara, dapat masuk ke dalam manusia,
agar melalui percaya kepada-Nya, manusia bisa memperoleh hayat
ilahi-Nya.
Kristus
yang hidup ibarat kerang mutiara itu, orang dunia ibarat butir pasir
yang kecil; meskipun kerang mutiara itu jelas-jelas dilukai oleh butir
pasir itu, tetapi Dia akan mendapat mutiara. Hari ini, kita adalah
butiran pasir yang kecil; tanpa harapan, terbawa oleh arus dunia,
diterjang ombak dunia, kita sangat kecil, sungguh tanpa sandaran dan
tanpa harapan. Akan tetapi, ketika kita percaya Yesus, kita dibawa
kepada bilur-Nya di atas salib; Dia akan terus menerus mengeluarkan
cairan hayat, membungkus kita selapis demi selapis, sehingga kita yang
tadinya butiran pasir yang kasar dan jelek ini, melewati waktu, berubah
menjadi mutiara yang indah.