a. Kisah
masa kecilku. (Lanny Jaya_Golomo)
|
Mr.Nur Kogoya |
Aku
rindu masa-masa kecil dulu. Masa-masa yang telah lama aku tinggalkan. Masa
kecil yang penuh kenangan, menyenangkan, karena yang menyakitkan tak pernah mau
ku kenang, atau memang menyakitkan. Bagiku sekarang, semua kisah masa kecil
dulu menyenangkan. Masa-masa yang aku habiskan di "Orang tua ayah dan
ibuku". Masa-masa yang aku habiskan bersama teman-teman, anak-anak sekampungku
yang hanya kenal keceriaan itu. Betapa indahnya, betapa besar AnugerahNya, Cinta
Kasih Allah,pengalaman hidup yang begitu mengesankan bagiku. Akan
aku goreskan kenangan itu, tidak hanya di dalam ingatan, tapi juga dalam
guratan kata-kata yang ku rangkai
menjadi sebuah kisah. Kisah masa kecil ku.Begitu banyak, hingga aku bingung
memulai dari mana. Tapi selebihnya, menulis kisah ini begitu mengasyikkan.
Perjalanan mengenang masa lalu. Masa kecil di tanah leluhur, Tanah Papua Kab. Lanny
Jaya Kota Tiom yang tercinta.
b. Kesekolah
pagi hari (Puisi kisah SMA)
Hujan gerimis dari subuh sudah berjatuhan. Hingga pagi ini, lembah Hijau Kamu masih
diselimuti sutra putih dengan butiran-butiran perak dari langit. Mentari memilih
tidak menyapa. Semua insan lembah ini kebanyakan belum berani keluar dari
rumah. Anak-anak sekolah pergi tak semeriah seperti hari biasanya. Jika pagi,
jalanan besar di Jin Yossudarso Wamena akan dipenuhi anak anak sekolah hendak ke
sekolah secara rombongan. Pasukan harapan masa depan Jajawijaya Pengunungan
Trikora itu selalu terlihat meriah setiap hari. Tapi pagi ini, tidak.
Satu-satunya cara untuk menembus gerimis ini adalah payung, anggin tiupan salju
abadiku menampar pipi kanan membawa satu sejukan bagiku,malaikat putih menarpah
jiwahku.
c. Hidup
itu perjuangan peperangan (Puisi perjuangan)
Teriknya
mentari menyentuh kalbu,Tak terasa angin merambah rasa, Hanya terasa peluh
merambah jiwa, Ku coba melangka ke sana, Ku coba melangka kesini, Tak jua ku
temukan suatu hal, Ku melangka kembali kakiku, Tapi ku masih tak menemukan
sesuatu hah itu, Saat ku berhenti tuk bersandar, Ku memohon dan berserah, Apa aku diberi
sebuah peluang, Tuk bisa hidup nyaman, Oh Tuhan…….Perjuangan ini sungguh melelahkan,
Perjuangan ini sungguh membosangkan, Perjuangan ini tak bisa menemukan jalan, Kaki
tak kuat untuk melangkah, Jiwa tak kuat untuk bangun, Hati tak sanggup untuk
merasa, semuanya ku berserah kepada Dia, semua ku meletakkannya kepada Dia. Hanya air mataku yang ku cucurkan, darimanakah penolong itu akan.